MORFOLOGI DALAM KITAB BULUGHUL MARAM
(Bab Jihad, Dzikir+Doa dan Wudhu)
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dirasah
Al-Hadis Al-Lughowiyah
Dosen
pengampu: Drs. H. Mohammad Habib,M.Ag.
Disusun
Oleh:
Muhammad
Ma’sum (08110005)
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009/2010
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang ........................................................................... 3
2.
Identifikasi Masalah ................................................................... 3
3.
Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 3
4.
Metodologi ................................................................................. 4
BAB
II TEORI MAKNA MORFOLOGI
1.
Pembahasan ................................................................................ 5
BAB
III KESIMPULAN .............................................................................. 8
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Dalam penggunaan kalimah-kalimah arab tidak sedikit kita
jumpai perbedaan stuktur bahasa yang berbeda. Jika dibandingkan dengan struktur
bahasa arab pada umumnya. Ia tak selalu terikat oleh kaidah-kaidah gramatika
seperti yang selalu dipegang oleh para pemuja gramatika atau kaum struktualis.
Biasanya kalimah atau kalam dibuat sesuai dengan
konvensional (waktu yang terjadi), namun terkadang banyak juga kita jumpai
contoh-contoh kalimah atau kalam yang tidak sesuai dengan waktu terjadi
peristiwa tersebut.
Pada makalah ini penulis akan membahas dan menganalisis
bentuk fi’il madhi yang difungsikan untuk waktu yang akan datang. Yang secara
konvensional fi’il madhi menunjukkan waktu yang akan/sedang terjadi. Namun
apabila bentuk fi’il madhi digunakan untuk menunjukkan waktu yang akan datang
maka struktur bentuk itu tidak konvensional.
2. Identifikasi
Masalah
a. Banyak kita jumpai
penggunaan struktur bahasa yang tidak sesuai dengan keadaan aslinya atau waktu
terjadinya peristiwa dalam suatu hadis.
b. Penggunaan bentuk
fi’il madhi dalam kalimah, namun maknanya berfungsi untuk menunjukkan waktu
yang akan datang (teori makna morfologi)
3. Pembatasan
dan Rumusan Masalah
Dalam pembahasan makna morfologi ini, penulis membatasi
kajian dengan menganalisis kitab hadis “BULUGHUL MAROM” dalam bab Jihad,Dzikir+Doa
dan Wudhu. Adapun permasalahan yang penulis kaji dan analisis adalah
sebagai berikut :
- Apa saja
contoh hadist dalam kitab Bulughul Marom ( dalam bab Jihad,Dzikir+Doa
dan Wudhu) yang didalamnya terdapat penggunaan bentuk fi’il madhi yang
menunjukkan waktu yang akan datang?
4. Metodologi
Dalam kaidah tata bahasa arab terdapat penggunaan fi’il
(kata kerja) yang dikondisikan dengan waktu terjadinya. Seperti kita ketahui
fi’il madhi difungsikan untuk menunjukkan waktu yang telah terjadi (madhi),
namun terkadang fi’il madhi digunakan untuk waktu yang akan datang (istiqbal) ,
yaitu apabila :
- بمعنى الإنشاء الطلبى، نحو: رحمك الله، رضى الله عنهم ورضوا عنه
Jika
suatu kalimah bermakna Insya Tholabi (yaitu suatu pengharapan) . .
- إذا كانت منفية ب"لا" و"ان" نحو: والله، لا شريت، والله، إن عصيت
Jika
suatu kalimah di dahului dengan alat-alat an-nafiah
- بدخول "ان" الشريطة ومع أغلب الأدوات التى تتضمن معناه نحو: ولئن أتيت بكل أية ماتبعوا قبلتك الكتاب الذين أوتوا
Jika
ada fi'il madhi yang didahului oleh huruf-huruf syartiyah.
- مع "ما" النائبة عن الظرف نحو: أعط مادمت غنيا
Jika
ada fi’il madhi yang didahului oleh ma annahiah
·
إخبار عن الأمور اذا وقعت فى سباق
المستقبلة مع قصد القطع بوقوعها
Jika
ada fi’il madhi yang mengandung sebuah hukium syarii atau peristiwa yang pasti
akan terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pembahasan Fi’il madhi yang menukjukkan waktu yang akan
datang
1. إذا كانت منفية ب"لا" و"ان" نحو: والله،
لا شريت، والله، إن عصيت
· وعن
معن بن يزيد قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: لا نفل إلا بعد
الخمس (رواه احمد وأبو داود، وصخحه الطحاوى)
· وعن
عمر انه سمع النبى صلى الله عليه وسلم يقول لأخرجنّ اليهود والنصارى من جزيرة
العرب، حنى لا أدع إلا مسلما (رواه مسلم)
- Dalam hadist ini, lafadz berbentuk madhi (fi’il madhi) seperti لا نفل dan لا أدع berfungsi menunjukkan waktu yang akan datang karena fi’il madhi diatas sebelumnya telah didahului dengan huruf Nafi yang berupa" "لا yang disebut "لا نفى" . Dengan demikian fi’il madhi yang asal mulanya menunjukkan waktu yang telah terjadi berganti dan berubah fungsi menunjukan waktu yang akan datang.
2. بدخول "ان" الشريطة ومع أغلب الأدوات التى تتضمن معناه نحو:
ولئن أتيت بكل أية ماتبعوا قبلتك الكتاب الذين أوتوا
· عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من
مات ولم يغز ولم يحدّث نفسه به مات على شعبة من نفاق" رواه مسلم.
· ولاحمد
وأبى داود من حديث أبى سعيد نحوه, وزاد "ارجع فاستأذنهما, فأن أذنا
لك, وإلاّ فبرّهما.
· وعن
جبير بن مطعم رضى الله عنه أن النبي صل الله عليه وسلم قال فى اسارى بدر "لوكان
المطعم بن عدى حيا ثم كلمنى فى هؤلاء النقتى لتركتهم له (رواه البخارى)
· عن
كعب بن مالك رضى الله عنه أن النبي صل الله عليه وسلم كان أذا أراد غزوة
ورّى بعيرها. متفق عليه.
- Dalam hadist diatas, fi’il madhi mempunyai fungsi makna untuk waktu yang akan datang , walaupun aslinya digunakan untuk waktu yang telah terjadi. Hal ini terjadi karena fi’il madhi tersebut bertemu dengan adat-adat atau alat-alat syartiyyah, misalnya,من,إذا,إن , لو dan lain-lain.
3. بمعنى الانشاء الطلبى نحو: رحمك
الله و رضي الله وغير ذالك.
· عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " يقول الله تعالى : أنا مع عبدى ما
ذكرنى وتحرّكت بى شفتاه" أخرجه ابن ماجه, وصححه ابن حبان,وذكره البخاريّ
تعليقا.
Dalam hadist ketiga ini, terdapat lafadh berbentuk fi’il
madhi yang mengalami pergantian fungsi makna dan masa yang akan terjadi {زمن الاستقبال} . Pergantian makna ini karena lafadz yang
berbentuk madhi bersamaan dengan "ما" yang menggantikan Dhorof (makna waktu/tempat)
yang terdapat pada kata ما ذكرنى .
4 .
اذا وقعت فى سياق إخبار عن الامور المستقبلة مع قصد القطع بوقوعها.
عن عمر رضى الله عنه قال:قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم
" مامنكم من أحدكم يتوضّأ , فيسبع الوضوء,
ثمّ يقول : اشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له , واشهد أن محمّدا عبده ورسوله,
الا فتحت له أبواب الجنّة الثمانيّة, يدخل من ايّها شاء" اخرجه مسلم.
Dalam hadist terakhir ini terdapat lafadz madhi فتحت yang bukan difungsikan untuk menunjukkan masa/waktu/zaman yang
sudah terjadi, melainkan difungsikan untuk masa/waktu yang akan datang. Hal ini
terjadi karena fi’il madhi tersebut merupakan suatu khabar atau berita yang
pasti akan terjadi pada zaman yang akan datang.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari
masalah yang kami buat mengenai pembahasan teori morfologi maka kami dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Fi’il
madhi dapat digunakan untuk menunjukkan suatu peristiwa yang akan terjadi dalam
kitab “Bulughul Marom” dalam bab Jihad,Dzikir+Doa dan Wudhu
sebagai berikut:
·
Kalimah terdapat alat-alat
nafiah terdapat hadist pada urutan nomor 1316 dan
1326 dengan lafadz yang berbunyi لا نفل dan لا أدع
·
Kalimah terdapat alat-alat
syartiyah terdapat hadist pada urutan nomor 1283, 1287,1311 dan 1214 dengan lafadz yang berbunyi من مات, أن أذنا , لوكان ,
danأذا
أراد
·
Kalimah menunjukkan suatu
peristiwa yang pasti terjadi terdapat hadist pada urutan nomor 26 dengan lafadz
yang berbunyi فتحت
·
Kalimah terdapat huruf “ما” yang menjadi pengganti dhorof terdapat
hadist pada urutan nomor 1566 dengan lafadz yang berbunyi ما ذكرنى
0 komentar:
Posting Komentar